PERSEKUTUAN
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota
keluarga Allah (Efesus
2:19). Kesatuan dan kebersamaan orang-orang percaya di dalm Kristus disebut
persekutuan.
Kata yang dipakai untuk persekutuan dalam
bahasa Yunani adalah Koinonia yang berasal dari kata dasar koinos yang berarti
lazim atau umum. Artinya berkaitan dengan kebersamaan. Adapun kata lain yang
dihubungkan dengan koinonia, yakni koinonos yang berarti, sekutu atau kawan
sekerja. Kata lainnya yang seringkali dikaitkan dengan koinonia adalah allelous
(berarti satu terhadap yang lain). Kata ini dipakai dengan pengertian hubungan
yang timbal balik.
Yesus berkata Aku memberikan perintah baru kepada
kamu yaitu, supaya kamu saling mengasihi sama seperti aku telah mengasihi kamu,
demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridku, yaitu jikalau
kamu saling mengasihi (Yohanes 13:34-35).
Apa saja yang harus ada di dalam menjalin
Kesatuan dalam persekutuan Kristen?
Kebenaran ini ditemukan di dalam
perintah yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 13 (lihat kutipan di
atas) hal saling mengasihi tidak hanya terdapat dari injil dan surat-surat
Yohanes (13:34-35; 15:12, 17, 1 Yohanes 3:11, 23; 4 : 7,11-12 dan Yoh 5) melainkan
dalam surat-surat Paulus juga Janganlah berhutang apa-apa kepada siapa juga,
tetapi hendaklah kamu saling mengasihi(Roma13:8).
Mengasihi bukan hanya sekadar simpati saja ataupun dalam perkataan
saja. Kasih itu dinyatakan dalam perkataan dan perbuatan. Yohanes mengatakan
Anak anakku, janganlah kita hanya sekadar mengatakan bahwa kita mengasihi orang
lain; marilah kita sungguh-sungguh mengasihi mereka dan menunjukkan kasih kita
dengan perbuatan kita (1 Yohanes 3:18). Semua ini dapat dilakukan dengan cara
praktis seperti pemberian uang ataupun makanan kepada saudara-saudara seiman
yang membutuhkan. Saling mengasihi merupakan suatu tanda bahwa orang-orang
Kristen adalah benar-benar pengikut Kristus. Kita tidak mungkin bersekutu tanpa
adanya kasih.
Harus saling melayani
Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam pelayanan. Dia
memperlihatkan keteladanan seorang hamba dengan menanggalkan jubahnya, dan
berpakaian seperti seorang hamba membasuh karti murid-murid-Nya. Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga
berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu (Yoh 13:15). Pelayanan adalah akibat dari kasih, sehingga ada
orang mengatakan kamu bisa melayani tanpa kasih, tetapi engkau tidak mengasihi
tanpa melayani Paulus sendiri pernah mengatakan Saudara-saudara, memang kamu
telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang
akan yang lain oleh kasih (lihat Galatia 5 :13)
Harus
saling membantu menanggung beban
(Galatia 6:2) Bertolong-tolonganlah menanggung
bebanmu! Demikianlah kamu menenuhi hukum Kristus. Orang-orang Kristen merupakan anggota Keluarga Allah,
keyakinan ini seharusnya tidak berhenti dalam suatu teori yang mati atau dalam
perdebatan teologis, melainkan harus teraplikasi di dalam kehidupan kita
sehari-hari. Setiap orang percaya yang hidup dalam persekutuan mestinya
memiliki karakter-karakter dasar Kristiani yakni rendah hati, lemah lembut,
sabar dan mengasihi. Dengan adanya karakter dasar itulah memungkinkan kita
untuk turut merasakan kesulitan orang lain, bukan hanya itu kita juga akan membantu mereka.
Harus saling mengampuni
Mengampuni dan melupakan, dua hal yang berbeda, orang
yang melupakan saja belum tentu mengampuni, tetapi yang paling penting adalah
walaupun kita tidak melupakannya tetapi ada pengampunan. Tuntutannya dalam satu
tubuh Kristus yang hidup dalam persekutuan adalah saling mengampuni. Bagaimana
kita bisa bersekutu dengan tenang, kalau di depan kita masih ada musuh.
Ketika saya pulang dari gereja di Muara Enim,
udara waktu itu sangat panas dan saya merasa haus, lalu saya melihat di Kulkas
masih sisa sebuah Mangga, kan di sana lagi musim Mangga. Lalu langsung saja
tangan saya meraih Mangga itu dan mengambil pisau untuk mengupas kulitnya,
namun karena terburu-buru, kupasan pertama saja telah melukai tangan saya.
Namun karena Mangga itu begitu enak, maka dengan tangan yang sudah tergores
pisau, darah mengalir sedikit, tangan saya saja memegang Mangga, sekarang tanpa
mengupas kulitnya langsung saja dimakan. Pertanyaannya, tatkala tangan kanan
saya memotong tangan kiri saya, apakah tangan kiri saya langsung akan membalas
menggores tangan yang kanan? Tentu tidak saudara, mengapa? Karena akan terjadi
kesakitan lebih mendalam lagi.
Demikian juga kita yang merupakan anggota
tubuh Kristus, semakin kita saling menyakiti maka semakin sakit, itu sebabnya
Paulus mengingatkan kita, Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan,
pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah
mengampuni kamu (lihat Efesus 4:31-32, Kolose 3:12-13 dan kembali ke Efesus
4:1-3)
Harus
saling mengaku dosa dan saling mendoakan
Hendaklah
kamu saling mengaku dosamu dan saling
mendoakan, supaya kamu sembuh...
(Yakobus 5:16). Seorang Kristen boleh mengaku dosanya kepada yang lain dan menerima bahwa dosanya itu telah diampuni oleh Yesus (lihat 1 Yohanes 1:9).
(Yakobus 5:16). Seorang Kristen boleh mengaku dosanya kepada yang lain dan menerima bahwa dosanya itu telah diampuni oleh Yesus (lihat 1 Yohanes 1:9).
Konsep keimaman orang-orang percaya sangat penting di sini, namun dalam
praktek kehidupan sehari-hari, jarang sekali orang-orang Kristen mengaku
dosanya kepada saudara seiman. Orang-orang tidak percaya satu dengan yang lain,
nah kalau ada itu dalam kesatuan tubuh, itu artinya ada masalah. Kalau misalnya
tangan saya yang tergores pisau gara-gara Mangga Harum Manis itu tidak boleh
diketahui sakitnya oleh tubuh bagian yang lain, maka itu berarti ada masalah,
mungkin karena ada urat yang kejepit atau yang terpotong. Yakobus mencatat dalam
suratnya bahwa Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya (Yak 5:16b).
Harus
saling menasihati
Menasihati sesama tidak perlu sampai dengan memakai
gaya emosi atau marah besar, cukup dengan bisik-bisik. Mengapa demikian? Sebab
jujur saja tidak semua orang mau dinasehati. Karena semua merasa lebih dari pada
yang lain. Sebagai tubuh Kristus, anggota keluarga Allah tidak bisa demikian,
semua harus tumbuh dan sama merata sesuai dengan keberadaannya. Jikalau ada
seorang anak, yang tubuhnya mulai besar, lalu tangannya dan kakinya serta
kepalannya tetap kecil, maka sebagai orang tua, ia akan bawa anak ini ke
dokter, untuk mengobatinya, karena itu abnormal, tidak mestinya demikian.
Demikain juga kalau ada salah satu anggota tubuh kita bersalah (sakit), perlu
diobati = dinasehati.
Harus saling menghiburkan
Mana lebih gampang “menangis bersama” atau “bersukacita bersama”? Tidak gampang
ikut bersuka-cita dengan orang lain, tatkala orang lain berhasil, tatkala orang
lain sukses, sering kali yang ada dalam pemikiran kita adalah, mengapa tidak
saya yang sukses? Mengapa tidak saya yang berhasil? Keegoisan kita begitu
berpengaruh dalam kehidupan kita, sehingga membuat kita tidak bisa menerima
kesukacitaan orang lain. Rasaul Paulus hendak menghancurkan tembok keegoisan
itu.
Mari kita baca !
Tesalonika 4: 18, Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain
dengan perkataan-perkataan ini. Orang-orang di Tesalonika pada waktu itu
kebingungan tentang kedatangan Kristus sehubungan dengan kematian beberapa
orang dari antara mereka. Tetapi Paulus menjelaskan bahwa kedatangan Yesus
tidak hanya menyangkut orang-orang yang masih hidup melainkan orang-orang mati
juga. Mari, salinglah menghibur.
Bagaimana
dengan kita...???
Apakah
selama kita mengenal persekutuan dan mengikutinya di dalamnya telah terjalin
Kesatuan tubuh Kristus...???
Jika sudah,
mari kita tetap jaga kesatuan itu dengan tetap tekun menjadi bagian
dalam persekutuan tersebut, tanpa memandang perbedaan satu-sama lain dan jika
belum mari kita
bangun persekutuan kita dengan berlandaskan Kasih
Kristus.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa .... kamu
adalah murid-muridku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi .... (Yohanes
13:34-35). Apa bukti nyata yang dapat kita kerjakan sebagai respon kita sebagai
murid-murid-Nya?
Kiranya
setiap dari kita rindu meyatukan diri
dalam persekutuan. Dengan kesatuan, kita akan kokoh, kuat dan tak tergoyah.
Masih ingatkah anda akan Bhinneka Tunggal Ika? Bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh.
Ditulis oleh Debora
Lastiarma,S.Pd.
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bimbingan
dan Konseling
Universitas Sriwijaya, Angkatan 2007
Sumber : Artikel PO PENABUR UNSRI
BLP. 394 KITA BERTUMBUH DI DALAM KASIH
Do=g 4
ketuk Johan
Chrisdianto
MM±106
Sebagai
saudara seiman di dalam tubuh Kristus
Menyerahkan
sluruh hidupnya berbagi kasih bersama
Kadang tawa terkadang tangis, suka duka bersama
Yang kuat menanggung yang lemah dalam anugrahNya
Kita
bertumbuh, bertumbuh di dalam Kasih
Sehati
sefikir setujuan melangkah bersama
Tuaian
besar t’lah menanti di hadapan kita
Siapkanlah
dirimu songsong hari esok
dan Tuhan dimuliakan melalui greja
BLP. 116 KITA SATU KELUARGA DALAM KRISTUS
Do = e 4 ketuk
MM±110
1.
Kita satu keluarga dalam Kristus,
Karna
kasih-Nya yang mempersatukan
Marilah kita
saling membangun trus di dalam pengenalan akan Tuhan
Reff : Saling membangun dan mengisi
Dalam
pengenalan Firman Tuhan
Serta
menjadi terang Tuhan
dan
nama Tuhan dipermuliakan
2.
Kita Satu keluarga dalam Kristus
Alangkah
indah duduk bergandeng tangan
Marilah kita
memperlengkapi trus
Hingga siap
menjadi alat Tuhan
Back reff